MEREALISASIKAN PROGRAM ZERO BLANK SPOT DI UNIVERSITAS JAMBI
by lptik
Berbagai masalah berkaitan dengan akses internet telah dikeluhkan oleh civitas akademika selama ini. Diantaranya adalah mahasiswa mengeluhkan akses internet yang sangat terbatas di kampus disebabkan hanya terdapat beberapa hotspot saja yang tersedia untuk mereka. Tak mengherankan salasar LPTIK sangat padat dikunjungi oleh mahasiswa setiap harinya. Begitu juga para dosen mengeluhkan akan keterbatasan akses internet di fakultas masing-masing.
Untuk mengatasi masalah tersebut, saat ini LPTIK sudah menginstalasi 130 hot spot baru melalui program zero blank spot LPTIK Universitas Jambi. Instalasi hotspot wifi.id managed service produk Telkom ini sudah disebar pada banyak tempat yang meliputi kampus Mendalo, Telanai, Unja Pasar, Buluran, dan Pondok Meja termasuk Mesjid, rektorat, Balaerung, Kandang dan Rusunawa. Dengan selesainya instalasi hot spot baru ini, maka dosen dan mahasiswa akan semakin mudah mendapatkan akses internet dilingkungan kampus. Setiap titik (hotspot) mempunyai bandwidth sebesar 20 Mbps. Dengan demikian secara sederhana dapat dikatakan bandwidth di Unja dalam waktu dekat adalah 220 Mbps yang dedicated dan 2000 Mbps (2 Gbps) managed service.
Selain itu untuk mendukung kenyamanan akses ke server Universitas Jambi yang berisikan berbagai aplikasi (Website Unja, SIAKAD, repository, Open Journal System, e-paymen dan berbagai aplikasi lain) maka saat ini juga sedang berlangsung proses pemindahan data center Universitas Jambi ke Telkomsigma. Alasan utama kenapa kita perlu layanan data center dari Telkomsigma adalah untuk menjamin kontinuitas dan skalabilatas infrastruktur IT. Telkomsigma mendapatkan kepercayaan dari lebih 130 klien dari berbagai industri, antara lain industri perbankan dan keuangan yang memiliki regulasi sangat ketat. Dengan menggunakan data center maka seluruh aplikasi dan website dapat diakses tanpa pakai putus-nyambung lagi yang selama ini dikarenakan listrik mati, genset tiba-tiba tidak bekerja, atau ada masalah di jaringan Universitas Jambi.
Mudah-mudahan dengan usaha ini maka mendatangkan kebaikan bagi kita semua. Kita tak ingin mendapat komplain lagi dari dosen yang PAKnya tertunda di Jakarta karena assesor tidak bisa mengakses repository Universitas Jambi dikarenakan server yang lagi down, atau mahasiswa tertunda kontraknya karena akses ke server Unja lambat. Dengan kehandalan layanan datacenter, maka LPTIK dapat fokus kepada pengembangan Aplikasi untuk pengelolaan organisasi yang lebih efesien.